Pendapat mengenai keterlambatan upaya rekonsiliasi PSSI di bawah Djohar Arifin Husin dengan klub-klub Liga Super Indonesia (ISL) kembali mengemuka.
Dualisme kompetisi merambat menjadi dualisme kepengurusan, dimana mayoritas klub anggota PSSI menggelar Kongres Luar Biasa (KLB), yang mengangkat pengurus baru PSSI di bawah ketua umum La Nyalla Mattallitti, menggantikan Djohar.
Terkini, Djohar Arifin mengaku ingin menggandeng Nirwan Bakrie, mantan wakil ketua umum PSSI periode sebelumnya, dalam upaya menyudahi pertikaian. Namun Zulfadhli, anggota Komite Eksekutif PSSI La Nyalla, menilai upaya tersebut terlambat.
"Mereka (Nirwan dan Djohar) sudah pernah ketemu pada bulan Februari yang lalu. Pada saat itu Pak Nirwan sudah menawarkan solusi untuk rekonsiliasi tapi pihak Djohar tidak mau terima tawaran solusi," ungkapnya kepada wartawan, Selasa (3/4/12).
Pertemuan yang dimaksud anggota Komisi X DPR RI tersebut diprakarsai oleh ketua umum KONI, Tono Suratman.
"Seharusnya PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin menerima tawaran itu dengan mengundang sejumlah klub yang berlaga di ISL pada Kongres Tahunan PSSI di Palangkaraya, 18 Maret 2012 lalu. Tapi apa nyatanya? tak satu pun klub ISL yang mendapat undangan."
"Kalau sekarang sudah telat karena klub ISL sudah memberikan mandat kepada La Nyalla sebagai Ketua Umum PSSI KLB di Ancol," pungkasnya.
Djohar beralasan, Nirwan punya pengaruh besar dalam dunia sepak bola nasional dan juga pada kelompok oposisi PSSI versi Djohar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar