Muhammad Dimas Hargiharso (14) terlihat semringah. Seusai memperkuat tim
Bintang Putih pada Laga Bintang Liga Kompas Gramedia U-14 di GOR
Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (22/4), bersama 43 rekannya, dia
memperoleh kejutan lain. Dimas, panggilan akrabnya, terpilih sebagai
salah satu pemain yang akan berangkat ke Gothia Cup, Juli, mewakili
Indonesia.
”Senang,” ujarnya singkat.Semua pemain yang akan mewakili Indonesia didaulat berdiri di atas panggung. Secara bergantian, Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alfian Mallarangeng, Duta Besar Swedia untuk Indonesia Ewa Polano, CEO Kompas Gramedia Agung Adiprasetyo, presiden direktur SKF, dan perwakilan PSSI memberikan selamat kepada pemain terpilih. Mereka juga melambaikan bendera Merah Putih mini sebagai lambang kebanggaan mereka mewakili Indonesia.
Orangtua Dimas, Sigit, sangat bangga dengan prestasi anaknya. Menurut Sigit, yang bekerja sebagai guru olahraga di salah satu sekolah menengah pertama di Jakarta Barat, sepak bola adalah pilihan Dimas. ”Kami orangtua tidak mengarahkan. Dia memilih bola karena kecintaannya,” katanya.
Tiga kali sepekan, dia mengantar Dimas berlatih di SSB Rajawali Muda. Sebelum bergabung bersama Rajawali Muda, putra keduanya itu bergabung di SSB Arsenal dengan berbekal beasiswa selama tiga tahun. Berlatih di dua SSB ditambah bertanding rutin di LKG membuat kemampuan Dimas terasah.
Selain terpilih mewakili Indonesia ke Gothia Cup, Dimas juga tergabung dengan tim sepak bola bentukan Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta yang akan berlaga di turnamen Sister City di Jepang dan tim nasional U-14 PSSI yang hendak berlaga ke Kinabalu, Malaysia.
”Kami mendukung apa pun keinginannya. Tanpa tekanan. Kalau ditekan, anak seusia mereka biasanya malah tak berhasil,” kata Sigit.
Inspirasi
Agung Adiprasetyo mengatakan, mewakili Indonesia ke ajang internasional adalah prestasi yang dapat menginspirasi anak-anak Nusantara lainnya untuk berbuat hal yang sama dalam berbagai bidang. Jika memungkinkan, meraih prestasi yang lebih baik daripada pencapaian wakil-wakil sebelumnya.
Andi Mallarangeng mengatakan, kompetisi usia muda yang berlangsung secara reguler dan terselenggara dengan baik memberikan optimisme bagi dirinya terhadap masa depan olahraga ini. Dia berpendapat, PSSI harus mampu menggelar kompetisi sejenis untuk mencari bakat-bakat muda pengisi timnas pada masa yang akan datang.
Prestasi terbaik tim Indonesia di Gothia Cup dalam dua tahun terakhir tergolong sangat memuaskan. Menurut Ketua Komite LKG U-14 Anton Sanjoyo, tahun 2011 tim Indonesia masuk babak 16 besar. Sepanjang laga, tim Indonesia tak pernah kebobolan. Pada keikutsertaan kali ini, Andi berharap tim Indonesia mampu memperbaiki pencapaian prestasi tim sebelumnya.
Ewa Polano menyatakan, ia sangat senang Indonesia bisa berprestasi di tanah kelahirannya dan berjanji memberikan informasi apa pun yang dibutuhkan. Bahkan, dengan bahasa Indonesia patah-patah, ia menyatakan, ”Selamat datang di Gothia.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar