Pelatih PSM Makassar
menyesalkan pemberitaan di media lokal Makassar yang menyebut dirinya
akan dipecat. Kabar akan diberhentikannya Petar mencuat menyusul
dipecatnya Anno Suparno dari jabatan ketua panpel pertandingan PSM.
Pelatih asal Kroasia tersebut menyebutkan jika isu tersebut hanya membuat panik suporter serta mengganggu konsentrasi pemain. Apalagi, PSM akan menjamu tim kuat Persebaya di Stadion Mattoangin, Sabtu (29/4) nanti.
Petar mengatakan bahwa Rully Habibie selaku CEO PSM Makassar sudah membantah isu pemecatan tersebut.
"Saya terkejut dengan pemberitaan itu. Bahkan Rully dan masyarakat Makassar ingin bahwa saya tinggal lebih lama di PSM makassar sebagai pelatih," kata Petar.
Petar berkeyakinan bahwa dirinya akan tinggal di Makassar dan mengasuh PSM minimal dua tahun. Dia percaya diri karena telah membuktikan mampu mengangkat PSM sampai ke tangga atas IPL dengan nangkring di posisi dua serta piawai memberdayakan pemain muda Makassar.
"Kami sudah membicarakan hal ini pada pertemuan terakhir dan Rully meminta saya untuk tinggal lebih lama di Makassar. Saya pun ingin demikian karena yakin masa depan PSM akan menjadi klub besar di Indonesia," ujarnya.
Petar pun menepis jika penyebab dirinya akan dipecat karena masalah gaji yang terlalu besar. Menurutnya, uang bukan hal yang penting sehingga dia mau menangani PSM.
"Bagi saya, uang bukan yang utama. Justru saya heran karena tidak seorang pun di manajemen lokal yang tahu tentang gaji saya," ungkap Petar.
"Saya bertahan karena saya sudah merasa sangat nyaman di Makassar dan saya suka kota ini beserta penduduknya," lanjutnya.
Petar mencontohkan bagaimana kecintaannya pada PSM. Saat klub tersebut mengalami masalah keuangan pada Januari lalu, Petar rela mengeluarkan koceknya lebih dari dari Rp 100 juta untuk menutupi beban tersebut.
"Itu karena saya ingin menangani tim hebat ini dengan pemain mudanya. Tetapi Rully dan konsorsium sudah mengembalikan semua uang saya itu," tutur pelatih berusia 45 tahun.
Petar ingin bertahan minimal 2 tahun di Makassar karena melihat peluang punggawa muda PSM seperti Rahmat, Satrio Syam, Rasyid, dan lainnya akan menjadi pemain hebat. Ia juga melihat PSM sangat berpeluang kembali menjadi klub top seperti 11 tahun lalu.
Ia berharap bisa membangun PSM dengan pemain mudanya. Pelatih asal Kroasia ini juga melihat Makassar akan menjadi contoh untuk pengembangan pemain muda di Indonesia.
Pelatih asal Kroasia tersebut menyebutkan jika isu tersebut hanya membuat panik suporter serta mengganggu konsentrasi pemain. Apalagi, PSM akan menjamu tim kuat Persebaya di Stadion Mattoangin, Sabtu (29/4) nanti.
Petar mengatakan bahwa Rully Habibie selaku CEO PSM Makassar sudah membantah isu pemecatan tersebut.
"Saya terkejut dengan pemberitaan itu. Bahkan Rully dan masyarakat Makassar ingin bahwa saya tinggal lebih lama di PSM makassar sebagai pelatih," kata Petar.
Petar berkeyakinan bahwa dirinya akan tinggal di Makassar dan mengasuh PSM minimal dua tahun. Dia percaya diri karena telah membuktikan mampu mengangkat PSM sampai ke tangga atas IPL dengan nangkring di posisi dua serta piawai memberdayakan pemain muda Makassar.
"Kami sudah membicarakan hal ini pada pertemuan terakhir dan Rully meminta saya untuk tinggal lebih lama di Makassar. Saya pun ingin demikian karena yakin masa depan PSM akan menjadi klub besar di Indonesia," ujarnya.
Petar pun menepis jika penyebab dirinya akan dipecat karena masalah gaji yang terlalu besar. Menurutnya, uang bukan hal yang penting sehingga dia mau menangani PSM.
"Bagi saya, uang bukan yang utama. Justru saya heran karena tidak seorang pun di manajemen lokal yang tahu tentang gaji saya," ungkap Petar.
"Saya bertahan karena saya sudah merasa sangat nyaman di Makassar dan saya suka kota ini beserta penduduknya," lanjutnya.
Petar mencontohkan bagaimana kecintaannya pada PSM. Saat klub tersebut mengalami masalah keuangan pada Januari lalu, Petar rela mengeluarkan koceknya lebih dari dari Rp 100 juta untuk menutupi beban tersebut.
"Itu karena saya ingin menangani tim hebat ini dengan pemain mudanya. Tetapi Rully dan konsorsium sudah mengembalikan semua uang saya itu," tutur pelatih berusia 45 tahun.
Petar ingin bertahan minimal 2 tahun di Makassar karena melihat peluang punggawa muda PSM seperti Rahmat, Satrio Syam, Rasyid, dan lainnya akan menjadi pemain hebat. Ia juga melihat PSM sangat berpeluang kembali menjadi klub top seperti 11 tahun lalu.
Ia berharap bisa membangun PSM dengan pemain mudanya. Pelatih asal Kroasia ini juga melihat Makassar akan menjadi contoh untuk pengembangan pemain muda di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar