Tim Task Force yang dibentuk Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) untuk
membantu menyelesaikan masalah PSSI batal berkunjung ke Indonesia.
Sebagai gantinya, tim yang beranggotakan empat orang ini pun mengundang
dua kubu yang berseberangan, PSSI pimpinan Djohar Arifin dan La Nyalla
Mattalitti ke kantor AFC di Malaysia.
Plt Sekjen PSSI pimpinan La
Nyalla Mattalitti, Tigor Shalom Boboy menegaskan pihaknya akan
memaksimalkan kesempatan ini dengan menyiapkan berbagai dokumen penting
untuk disampaikan kepada AFC terkait konflik yang terjadi dalam
sepakbola Indonesia. Hal itu diharapkan agar AFC dapat melihat
permasalahan yang terjadi secara jernih. "Dari awal, kami meyakini jika AFC memang sudah mengakui dualisme organisasi yang terjadi. Karena ada kongres yang digelar bersamaan (Ancol dan Palangkaraya). Kami akan menyampaikan segala informasi, dokumen dan fakta dari awal mula kisruh terjadi," ujar Tigor saat dihubungi VIVAbola, Jumat, 20 April 2012.
"Dan salah satu yang terpenting, adalah kami akan menyampaikan dokumen berupa komparasi antara pelaksanaan kongres PSSI Solo, Ancol Jakarta dan Palangkaraya. Di mana hanya kongres Solo dan Ancol yang memiliki voter yang sama," lanjutnya.
Dengan alasan inilah, Tigor yakin PSSI pimpinan La Nyalla Mattalitti bakal mendapat pengakuan dari AFC. Sebab, seluruh anggota PSSI telah mencabut mandat terhadap PSSI pimpinan Djohar Arifin Husen.
"Sejak 18 Desember lalu, 452 anggota PSSI telah mencabut mandat terhadap PSS Djohar Arifin. Dan dengan dukungan dari mayoritas anggota PSSI ini, kami sekarang lebih yakin bahwa kami yang lebih legitimate (sah)," lanjutnya.
Rencananya, PSSI pimpinan La Nyalla Mattalitti akan mengirimkan dua wakilnya, Djoko Driyono dan Hinca Panjaitan untuk memenuhi undangan Task Force AFC pada 24 April mendatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar