Ramadhan Pohan, manajer baru timnas senior yang ditunjuk oleh PSSI
pimpinan Djohar Arifin Husin, tidak akan memaksa pemain-pemain Liga
Super Indonesia (ISL) 2011-12 bergabung dengan timnas.
Namun, politisi Partai Demokrat itu juga berjanji tidak akan
bertindak diskriminatif dalam pemilihan pemain yang akan memperkuat
timnas.
"Dalam konteks sepak bola jangan dipolitikkan. Harus
non-diskriminatif dan tidak ada sekat apapun. Yang sudah dipanggil
seyogyanya memenuhi panggilan timnas. Tapi tidak ada pemaksaan dalam hal
tersebut," ujar Ramadhan, dalam jumpa pers Senin, 23 April 2012. Sebelumnya, PSSI telah kembali membuka pintu bagi pemain-pemain ISL untuk memperkuat timnas. Namun, tak satupun pemain yang bersedia memenuhi panggilan PSSI. Mereka memilih untuk mengikuti instruksi klub yang dengan tegas menolak pemanggilan tersebut.
Mengenai profesinya sebagai politisi, Ramadhan menyatakan hal itu bukan hambatan dalam menjalankan tugas sebagai manajer timnas. Ramadhan berkaca kepada kiprah politisi Hazrul Azwar sebagai manajer timnas U-22 saat berlaga di turnamen Sultan Hassanal Bolkiah.
"Hazrul Azwar saja sukses sebagai manajer saat membawa timnas U-22 juara dua dalam turnamen Hassanal Bolkiah di Brunei Darussalam beberapa waktu lalu," ujar mantan Pimred Harian Jurnal Nasional itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar